BAGAIMANA RASULULLAH ﷺ BERDAKWAH?!
Berdakwah adalah salah satu identitas seorang muslim, sebagaimana firman Allah azza wajalla (yang artinya),
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran : 110)
Penyematan gelar ‘umat terbaik’ merupakan tanda bahwa berdakwah adalah salah satu pembeda kaum muslimin dengan umat lain. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’dy rahimahullahu ;
“Pujian Allah untuk umat ini dengan menggelari mereka sebagai umat terbaik adalah kabar gembira untuk mereka. Hal tersebut, karena (selain) mereka beriman untuk menepati seluruh ketetapan Allah, mereka juga mengajak yang lain untuk beriman dengan cara memerintah yang baik dan mencegah yang lain dari kemungkaran. (Juga yang menjadikan mereka umat terbaik adalah) usaha mereka untuk berdakwah demi terhindarnya umat dari kesesatan dan kemaksiatan. Maka jadilah mereka umat terbaik di antara manusia lain” (Tafsir As Sa’diy)
MENGAPA HARUS MENIRU RASULULLAH ﷺ?
Namun, seringkali kegiatan mulia ini rusak karena ulah sebagian penyeru yang tidak meneladani Rasulullah dalam berdakwah. Akibatnya, tidak hanya dirinya tercela oleh orang-orang yang diajak, tetapi apa yang ia bawa yaitu Islam dan Kaum muslimin lain turut memburuk di hadapan musuh Islam.
Penting bagi setiap penyeru, sebelum menyingsingkan lengan baju menyeru umat kepada kebaikan, ia belajar bagaimana cara mendidik. Bukankah Allah ﷻ telah menetapkan teladan dalam diri rasulullah di firman-Nya (yang artinya),
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Bagaimana cara berdakwah adalah bentuk keteladanan yang harus ditapaki oleh seorang penyeru. Sebelum ia mengharap kebaikan lebih dari hasil seruannya. Maka, pertama kali ia harus memperbaiki cara ia menyeru atau berdakwah.
MENGIKHLASKAN NIAT
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh juru dakwah adalah niat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
“Segala sesuatu bergantung pada niat dan setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya tersebut untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrah untuk dunia atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk hal tersebut” (HR. Bukhari 54 dan Muslim 1907)
Berdakwah adalah salah satu amalan yang Allah puji para pelaku di dalamnya. Maka untuk menghasilkan pahala yang besar dari amalan yang tidak sederhana ini, penting untuk selalu mengikhlaskan niat berdakwah hanya untuk Allah. Bukan untuk meraih pujian manusia, apalagi berharap perbendaharaan dunia.
(Sumber : 42 Hadits Metode Dakwah Ala Nabi karya Muhammad Nur Faqih)
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Rabu, 09 Rabiul Akhir 1442H / 25 November 2020
.Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat