Nadzar yang diucapkan oleh seseorang juga tidak bisa sembarangan. Pasalnya, segala bentuk ketundukan, kecenderungan hati, dan peribadahan haruslah ditujukan kepada Allah. Peruntukan kepada selain Allah adalah bentuk kesyirikan.
Orang Yang Beriman adalah Orang Yang Memenuhi Nadzar
Allah menyebutkan bahwa di antara ciri orang beriman adalah yang menunaikan nadzar yang diucapkan. Melekatnya predikat iman dalam suatu amalan menunjukkan bahwa amalan tersebut merupakan ibadah. Maka peruntukannya hanya dan wajib untuk Allah semata.
Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan : 7).
Wajib Menunaikan Nadzar
Seseorang yang sudah kadung mengucapkan nadzar untuk melakukan amalan kebaikan, maka kewajibannya adalah menenuhinya. Namun jika nadzarnya adalah berupa keburukan, maka haram baginya melaksanakannya.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
“Barangsiapa bernadzar untuk melaksanakan ketaatan, maka lakukanlah. Barangsiapa yang bernadzar melakukan keburukan, maka hendaknya jangan bermaksiat kepada Allah.” (HR. Bukhari 6700).
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Senin, 26 Jumada Ats Tsaniyah 1442 H / 8 Februari 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web : https://lorongfaradisa.or.id/
: http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook : https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat