***
Ibadahnya kering, tanpa cinta,
Ibadahnya tak bermakna, tanpa cinta,
Bahkan ibadahnya adalah gambaran sejati dari rasa cinta
***
Seorang hamba yang berlari menuju-Nya dengan segunung dosa, maka Dia pun membuka tanpa batas pintu ampunan-Nya.
Seorang hamba yang menangisi dosanya, tak akan pernah tertolak saat bertaubat kepada-Nya.
***
Dia lah Allah, Dzat yang rahmatnya meliputi dua dunia,
Yang cinta seorang hamba menjadi kunci ibadahnya menjadi bermakna,
***
Ibnul Qayyim rahimahullahu menyebutkan,
“Peribadahan seorang hamba adalah puncak kecintaan”
Guru beliau, Ibnu Taimiyah rahimahullahu kurang lebih mewasiatkan hal yang sama,
“Ibadah itu adalah akumulasi dari kesempurnaan cinta seorang hamba dan bukti ketundukannya.”
***
Jika cinta, maka buktinya adalah peribadahan kepada-Nya
Tak bermakna cinta tanpa bukti
Tak bermakna ibadah tanpa disertai kecintaan hati
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Jum’at, 24 Jumada al Ula 1442 H / 8 Januari 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web :https://lorongfaradisa.or.id/
:http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube :https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram :https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram :https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook :https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat