Imam Bukhari rahimahullahu mengatakan,
حدثنا مسلم قال: حدثنا هشام قال: حدثنا قتادة، عن أبي العالية، عن ابن عباس قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم يدعو عند الكرب: «لا إله إلا الله العظيم الحليم، لا إله إلا الله رب السماوات والأرض ورب العرش العظيم»
“Telah meriwayatkan kepadaku, Muslim, beliau berkata, telah mengabarkan kepadaku Hisyam, beliau berkata, telah mengabarkan kepadaku, Qatadah, dari Abul Aaliyah, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama ketika tertimpa kesusahan beliau berdoa dengan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Laa ilaaha illallahul adziimul haliim. Laa ilaaha illallahu rabbul ‘arsyil adziim. Laa ilaaha illallahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim.
(Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah azza wajalla, Dzat yang maha agung dan penyabar. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Raab Arsy yang besar. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Dzat yang menciptakan langit dan bumi, dan Rabb arsy yang besar)” )Kitab Al Adab al Mufrad 1/244 no. 700).
PENJELASAN
Seringkali ketika ditimpa musibah atau bencana, di antaranya adalah ekonomi yang sedang tidak stabil di negeri ini, kita hanya memikirkan sebab, usaha, dan hal-hal lain tapi melalaikan sang pemberi rezeki yaitu Allah Ar Razzaq. Yang ketika kita bingung dengan bagaimana membayar gaji karyawan, tatkal akita resah karena susah mendapat pekerjaan, apa yang hendaknya dilakukan?!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan sebuah doa yang hendaknya dibaca seorang muslim ketika ia ditimpa perasaan gundah gulana. Sebagaimana diberitakan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama seringkali berdoa tatkala dalam kondisi susah atau galau atau gundak gulana dengan doa,
لا إله إلا الله العظيم الحليم لا إله إلا الله رب العرش العظيم لا إله إلا الله رب السماوات ورب الأرض ورب العرش الكريم
Laa ilaaha illallahul adziimul haliim. Laa ilaaha illallahu rabbul ‘arsyil adziim. Laa ilaaha illallahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim.
(Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah azza wajalla, Dzat yang maha agung dan penyabar. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Raab Arsy yang besar. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Dzat yang menciptakan langit dan bumi, dan Rabb arsy yang besar)”
Subhanallah
Beliau mengajarkan kalimat tauhid, yang menunjukkan bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Bahwa Dia (Allah) lah yang maha agung, maha besar, maha penyabar yang tidak segera menghukum kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Laa ilaaha illallahu tiada yang berhak disembah kecuali Allah. Dialah yang menciptakan langit dan bumi. Dialah yang mengurus arsy, salah satu makhluk Allah yang paling besar.
Jadi ketika kita merasa gundah gulana, yang perlu kita lakukan adalah kembali kepada Allah secara total. Tinggalkan segala bentuk ketergantungan kepada benda-benda, sebab-sebab, yang mungkin kita pikir bahwa semua hal tersebut bisa membantu kita ketika kita susah. Tapi saat itu, bulatkan hati kita untuk benar-benar beribadah kepada Allah.
Laa ilaaha illallahu
Sebagaimana tabiat manusia ketika merasa dirinya sedang terdesak sesuatu, ia akan mencari pegangan, mencari sandaran, dan mencari tempat untuk berlari, tempat berlindung dan meminta pertolongan. Tapi hal yang seharusnya diingat adalah bahwa semua hal yang ia tuju selama ini hanyalah makhluk Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
“Sebaik-baik dzikir adalah kalimat laa ilaaha illallah.” (HR. Tirmidzi 3383).
Dalam dzikir ini, seolah-olah tidak ada kandungan doa untuk mengentaskan peminta dari kegundahan. Namun tahukah kita bahwa doa itu dibagi menjadi dua, yaitu:
Du’a mas’alah, yang berisi permintaan;
Du’a ibadah yang berisi peribadahan;
Dalam dzikir di atas terdapat peribadahan, yaitu bertauhid kepada Allah azza wajalla. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
الإيمان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان
“Iman itu ada 60 atau 70an cabang. Yang paling tinggi tingkatannya adalah kalimat laa ilaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Rasa malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (HR. Bukhari 9 dan Muslim 35).
Seseorang yang imannya sedang berada dalam titik terbawah, biasanya mudah sekali mencari alternatif yang secepat mungkin menyelesaikan permasalahannya. Keimanannya mulai melemah, rasa bertumpunya mulai goyah. Itulah alasan kenapa kita temukan banyak orang yang ingin segera terentaskan dari permasalahan, mereka mengonsumsi obat terlarang dan pergi ke dukun. Naudzubillah
Tapi seorang yang beriman, paham ke mana harus melabuhkan harap dan berlari. Mereka berlari kencang menuju Allah azza wajalla. Mereka segera menengadahkan tangan kepada-Nya untuk menuntaskan segala permasalahannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan doa lain di antaranya,
الله ربي لا أُشرك به شيئًا
“Duhai Allah, Tuhanku, Sungguh aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (HR. Abu Dawud 1525 dan Ibnu Majah 3882).
Maka jika merasa bahwa masalah kita begitu menghimpit, tapi ketahuilah kita memiliki Allah yang maha besar. Allah akan angkat masalahmu jika Dia berkehendak. Allah akan entaskan engkau dari segala permasalahan hidup jika Dia berkehendak.
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Kamis, 19 Rabiul Awwal 1442H / 5 November 2020
.Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat