Tidak satu dua kali kita mendengar orang-orang yang memutuskan menyerah dengan hidupnya. Padahal dengan kacamata manusia biasa, kita melihat mereka adalah orang yang tak kekurangan perihal harta, tidak pula direpotkan mencari pekerjaan kesana-kemari, tidak pula ribut dengan bahan makanan yang kosong di lemari pendingin. Mereka adalah orang-orang yang berlebih dalam dunia, namun keluhan mereka hampir sama, hati dan jiwa mereka gersang dan kosong. Bagaimana dengan orang yang beriman?!
Predikat Takwa adalah Sebaik-baik Perolehan Keimanan
Keimanan adalah hal yang harus dipertahankan hingga kematian menjemput seseorang. Dengannya lah rasa was-was, khawatir dengan dunia, dan ketakutan menghadapi kehidupan akan sirna. Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya wali-wali Allah, tiada takut dan kekhawatiran dalam diri mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.”
(QS. Yunus 62).
Wali-wali Allah adalah mereka yang tumbuh di atas keimanan kepada Allah dan senantiasa menjaga keimanannya dengan ketataan. Jadilah bertakwa dengan menghiasi dirimu dengan keimanan.
Mendapat Ridha Allah
Di antara buah keimanan adalah seorang mendapatkan ridha rabbnya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah azza wajalla (yang artinya),
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”
(QS. At Taubah 71-72).
Kebahagiaan Hakiki adalah Surga dan Sengsara yang Sejati adalah Neraka
Seorang yang beriman dengan kehidupan akhir niscaya tidak akan mencari kebahagiaan lain di dunia kecuali yang mengarahkannya ke surga dan ia berusaha sebisa mungkin menghindari kepedihan abadi yaitu neraka.
Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung” (QS. Ali Imran : 185).
Kebahagiaan Hidup
Inilah yang banyak dicari oleh manusia namun mereka lari dari kunci yang seharusnya untuk mendapat kebahagiaan hidup yaitu iman. Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97).
Dengan apa kebahagiaan hidup ini ditebus? Apakah dengan gelar mentereng? Harta berlimpah ruah? Ternyata tidak, Allah jadikan mahar bagi kehidupan bahagia ini dengan keimanan.
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Jum’at, 3 Jumada al Ula 1442 H / 18 Desember 2020
Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat