Bismillaah. Assalaamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh. Ahsanallaahu ilaykum ustadz beserta tim Lorong Faradisa. Semoga Allah membalas kebaikan antum sekalian dengan Surga Firdaus, aamiin.
'Afwaan ana ingin bertanya terkait hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallaahu 'anhu riwayat Darimi mengenai Kalaamullaah yang akan diangkat kelak, baik yang pada mushaf maupun didalam hati. Berarti ustadz, apakah para penghafal Qur'an akan lupa terhadap ayat" yang telah ia hafal? Dan juga ustadz ana pernah mendengarkan perkataan seorang ustadzah yang pada kesimpulannya beliau menasehatkan untuk bersemangat dalam menghafal al-Qur'an karena kelak yang tersisa adalah hanya apa yang kita hafal. Bagaimana hukum perkataan tersebut ustadz?
( Nabila Rahmaniawati)
JAWABAN
Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Aamiin semoga penanya dan juga pembaca mendapatkan kebaikan doa yang diucapkan.
Mungkin hadits yang dimaksud oleh penanya adalah perkataan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut ini,
لَيُنْتَزَعَنَّ هذا القرآن من بين أظهركم ، قيل له : يا أبا عبد الرحمن : كيف يُنتزع وقد أثبتناه في قلوبنا وأثبتناه في مصاحفنا ؟ قال : يُسْرَى عليه في ليلة فلا يبقى في قلب عبد ولا مصحف منه شيء ، ويصبح الناس كالبهائم
“Al Qur’an kelak akan diangkat dari dada-dada kalian, kemudian beliau ditanya, bagaimana mungkin terangkat sementara Al Quran telah tertancap dalam hati kami dan tertulis dalam lembaran-lembaran? (Maka beliau menjawab), kelak dalam satu waktu Allah akan angkat kembali dan tidak ada yang tersisa baik di hati hamba dan di lembaran-lembaran.” (HR. Ath Thabrany : 8698).
Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan perihal hadits ini,
سنده صحيح ولكنه موقوف
“Sanad hadits ini shahih dan mauquf (bukan perkataan Nabi secara langsung melainkan perkataan sahabat).” (Fathul Baary 13/16). meskipun dihukumi marfu’ karena konteks hadits tidak mungkin berasal dari selain Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama.
Al Haitsamy rahimahullahu juga mengutarakan hal yang tak jauh beda,
رجاله رجال الصحيح ، غير شداد بن معقل وهو ثقة
“Seluruh perawinya adalah perawi hadits shahih, kecuali Syaddad bin Ma’qil yang juga terhitung tsiqah.” (Majma’ az Zawaaid 7/329).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu menjelaskan makna terangkatnya Al Quran ini dalam perkataan beliau,
فإنه يسرى به فى آخر الزمان من المصاحف والصدور فلا يبقى فى الصدور منه كلمة ، ولا فى المصاحف منه حرف
“Ini terjadi di akhir zaman di mana Al Quran yang berada dalam dada orang beriman dan lembaran-lembaran mushaf akan diangkat dan tidak tersisa satu hurufpun, begitupun dalam lembaran-lembaran.” (Majmu’ al Fataawa 3/198).
Hal ini membenarkan kabar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bahwa kelak di akhir zaman tidak akan tersisa kecuali makhluk yang paling buruk. Dengan demikian orang-orang beriman dan yang mengambil petunjuk dari Al Quran akan diwafatkan di hari itu. Karena Allah begitu cemburu seandainya Al Quran tetap ada di muka bumi sementara tidak ada makhluk-Nya yang mengambil petunjuk darinya. Wallahu a’lam
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Sabtu, 18 Jumada al Ula 1442 H / 2 Januari 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat