Prahara di Padang Mahsyar
Prahara di Padang Mahsyar

Dunia ini menyilaukan, menipu, dan melenakan, membuat manusia lupa bahwa dia akan mati, kemudian dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan selama di dunia. Allah berfirman bahwa hal tersebut pasti akan terjadi,

 

ﵟيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ 5ﵞ 

"Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu terhadap Allah." (QS Fathir: 5).

 

Sebelum manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, mereka akan melalui suatu peristiwa yang sangat mengerikan, apa itu? Yaitu hari kiamat. Pada hari itu, manusia hanya mementingkan diri mereka sendiri. Bahkan, mereka tidak memperdulikan orang-orang yang mereka cintai.

 

Kemudian setelahnya, mereka semua akan dimatikan dan dibangkitkan kembali lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lantas, bagaimana kondisi mereka saat mereka dikumpulkan pada waktu itu?

 

1.      Sibuk dengan diri sendiri, melupakan keluarga dan orang-orang terdekat.

Allah berfirman,

ﵟيَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ 34 وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ 35 وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ 36 لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٖ شَأۡنٞ يُغۡنِيهِ 37 

”Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS Abasa: 34-37)

 

2.      Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, dan belum disunat.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia mendengar Rasulullah bersabda,

 

يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلا" قلت: يا رسول الله! النساء والرجال جميعا، ينظر بعضهم إلى بعض؟ قال صلى الله عليه وسلم "يا عائشة! ‌الأمر ‌أشد من أن ينظر بعضهم إلى بعض

Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Aku (Aisyah) bertanya: "Wahai Rasulullah, (apakah) laki-laki dan perempuan semuanya (dibangkitkan bersama), saling melihat satu sama lain (dalam keadaan telanjang)?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah! Urusan saat itu terlalu dahsyat sehingga tidak sempat bagi seseorang untuk melihat orang lain.” (HR Muslim, no. 2859).

 

3.      Dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat meninggal dunia.

Rasulullah bersabda,

 

يُبْعَثُ ‌كُلُ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap orang akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika ia mati.” (HR Muslim no. 2878).

 

4.      Matahari didekatkan sejauh satu mil.

Sehingga mereka akan tenggelam dalam keringatnya sendiri sesuai dengan kadar amalnya. Rasulullah bersabda,

 

تَدْنُو الشَّمْسُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ، حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ، فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي العَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ العَرَقُ إِلْجَامًا

“Pada hari kiamat, matahari didekatkan kepada makhluk hingga jaraknya hanya satu mil. Maka manusia akan berada dalam keringat sesuai dengan kadar amal mereka. Di antara mereka ada yang (keringatnya) sampai mata kakinya, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang sampai tenggelam karena keringatnya.” (HR Muslim no. 2864)

 

5.      Padang Mahsyar menjadi gelap ketika manusia menuju Shirath.

Ketika manusia digiring menuju shirath (jembatan di atas neraka), suasana padang mahsyar menjadi gelap gulita. Tidak ada cahaya kecuali cahaya yang diberikan Allah sesuai kadar keimanan dan amal masing-masing hamba. Cahaya itu menjadi penuntun untuk melintasi shirath. Rasulullah bersabda,

 

فيُعطَون ‌نُورُهُم عَلَى قَدْرِ أَعمَالِهم ، فَمِنْهُم مَن يُعْطَى نُورَهُ مِثْلَ الْجَبَلِ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَمِنْهُم مَن يُعْطَى نُورَهُ أَقَلَّ مِنْ ذَلِكَ، حَتَّى يَكُونَ آخِرُ مَنْ يُعْطَى نُورَهُ عَلَى إِبْهَامِهِ يُضِيءُ مَرَّةً وَيَخِبُّ مَرَّةً

Lalu mereka diberi cahaya masing-masing sesuai dengan kadar amal mereka. Ada yang cahayanya sebesar gunung di depannya, ada yang lebih kecil dari itu, hingga orang terakhir diberi cahaya pada ujung ibu jarinya yang terkadang menyala dan terkadang padam(HR Hakim, no. 8966).

 

Penutup

Hari kiamat pasti datang, tak bisa dihindari. Dunia yang kita banggakan ini akan hancur. Siapkan diri dengan iman yang kuat dan amal saleh yang ikhlas, karena hanya itulah bekal sejati menuju keselamatan di akhirat kelak.

 


Ditulis oleh Tim Ilmiah SRB dan Lorong Faradisa. 

Sumber: Rekaman kajian berjudul “Praha di Padang Mahsyar” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (Dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember).